10 November 2009

Warna-warni di Hari Ulang Tahun HOKI Ketiga Tahun


Ditulis oleh Fida Abbott - Redaktur Pelaksana HOKI

Usia tiga tahun untuk anak usia balita adalah masih dalam keadaan lucu-lucunya. Masih terekam baik dalam ingatan, salah seorang putri saya yang berusia remaja bergurau bahwa dia ingin adik bungsunya tetap berusia tiga tahun untuk selamanya. Menurutnya dalam usia tersebut adik kecilnya adalah dalam masa lucu-lucunya yang membuatnya selalu gemas setiap saat dan menjadi hiburan seluruh anggota keluarga.

Lucunya anak balita berusia tiga tahun kiranya tak disamakan dengan usia tiga tahun berdirinya HOKI. Harian Online KabarIndonesia yang didirikan tepat pada tanggal 11 November 2006 oleh sebuah Yayasan Non Profit, Yayasan Peduli Indonesia di Belanda, lahir dari hati nurani yang bersih dari sosok Ibu Elisabeth Widiyati yang bertujuan positif, yaitu sebagai media menggalang aspirasi masyarakat Indonesia di mana pun berada, sehingga suaranya akan menggema ke seantero dunia. Dengan didukung oleh dana dan tenaga para sukarelawan yang bekerja di balik layar, diharapkan HOKI sebagai media Pewarta Terbesar di Indonesia akan terus berkembang dan semakin merakyat. Tidak ada hal yang lucu akan kehadiran HOKI di tengah masyarakat Indonesia yang semakin terpuruk keadannya selain tidak sedikit pihak yang berpikir lucu akan kehadiran dan idealisme unik HOKI dengan seabrek ide baru dan menarik yang mengalir.

HOKI dapat eksis hingga saat ini tak lain dan tak bukan oleh karena Anda, para Pewarta Warga dan mereka yang bekerja di balik layar. Tanpa sepeser imbalan yang diterima bukanlah menjadi penghalang bila setiap Anda dan semua unsur personal pendukungnya bekerja dan berkarya tanpa pamrih. Kepamrihan akan membawa kehancuran dalam usaha-usaha meraih dan mencapai visi dan misi yang tulus. Walaupun begitu, layaknya sebuah biduk kehidupan, Harian Online KabarIndonesia pun tak luput diserang badai. Namun apabila semua unsur pendukungnya saling bahu-membahu untuk tetap menegakkan tujuan yang tulus dan murni, maka badai itu akan sirna dengan sendirinya.

Maka dalam kesempatan ini, mewakili semua rekan-rekan Dewan Redaksi Harian Online KabarIndonesia, saya mengucapkan terima kasih kepada 10.000 lebih Pewarta Warga Indonesia dari seluruh penjuru di lima benua atas segala partisipasinya untuk turut serta berkiprah dan berkarya bersama HOKI. Kepada seluruh rekan-rekan Editor dengan keterbatasan waktu mereka, kita semua turut berterima kasih atas kesediaan mereka untuk tetap bertahan dalam sumbangsih mereka akan waktu, tenaga dan pikiran. Secara khusus kepada semua rekan-rekan Redaksi yang bekerja tiada henti, setiap hari, siang dan malam, tujuh hari dalam seminggu. Kesungguhan Anda dalam turut serta mengembangkan HOKI untuk kemajuan bangsa adalah setara dengan perjuangan para Pahlawan Bangsa.

Dalam kesempatan ini pula, pada hari yang sama, Rabu, 11 November 2009, saya mengajak Anda semua mengucapkan SELAMAT ULANG TAHUN kepada Pimpinan Umum HOKI, Ibu Elisabeth Widiyati yang oleh karenanya HOKI dapat hadir di tengah-tengah kita.

Sebagai penutup, di kesempatan yang istimewa ini, HOKI akan mengumumkan seorang pemenang dalam mengirimkan kesan dan sarannya kepada Redaksi HOKI. Sebelumya, Redaksi mengucapkan banyak terima kasih kepada mereka yang telah bersumbangsih mengirimkan kesan dan sarannya. Tidak ada siapa yang kalah dalam hal ini. Semuanya adalah Pemenang yang patut mendapatkan kehormatan atas perhatian dan pemikiran yang telah diberikan. Namun seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Redaksi akan memilih seseorang yang paling memberikan inspirasi dalam menuliskan kesan dan sarannya.

Selamat kepada seluruh partisipan terutama kepada seorang Pemenangnya, Sdr. Kahar S. Cahyono yang telah mengirimkan kesan dan sarannya kepada HOKI seperti yang telah dituturkannya di bawah ini:

Kabar Indonesia, Harian Online Terkemuka di Indonesia
Oleh: Kahar S. Cahyono

Siang itu, saat browsing di internet, secara tak sengaja saya menemukan Harian Online Kabar Indonesia (HOKI). Saya tersenyum senang. Sungguh. Seperti mendapat durian runtuh saja rasanya. Betapa tidak, dunia tulis-menulis memang menjadi perhatian dan kegemaran saya sejak lama.

Tanpa pikir panjang, saya segera mendaftar sebagai penulis HOKI. Prosesnya begitu mudah. Pertanyaannya kemudian, apakah kemudahan itu juga berlaku saat kita mengirimkan naskah?

Benar juga. Tulisan pertama saya ditayangkan, hanya beberapa jam setelah proses pengirimam selesai. Hal itu membuat kepercayaan diri saya bertambah. ”Setidaknya tulisan saya layak untuk dibaca. Minimal menurut redaksi HOKI,” begitu pikir saya.

”Lihat, tulisan saya dimuat di HOKI,” kata saya kepada Iwan, teman satu ruangan di kantor.

Sekilas dibacanya judul berita yang saya buat, sebelum kemudian Iwan berkata pelan, ”Ada honornya tidak?”

Ya, pertanyaan itu sempat mengusik hati saya untuk beberapa hari. Buat apa capek-capek menulis kalau tidak ada honornya? Atau malah, jangan-jangan tidak ada yang tertarik sama sekali membaca tulisan kita? Tapi perasaan itu segera berakhir saat redaksi HOKI memberitahukan via e-mail bahwa berita yang saya buat mendapat komentar dari pembaca. Semangat saya melambung kembali. Bahkan rasanya, kebahagiaan itu lebih besar dibandingkan dengan ketika mendapatkan honor dari media massa. Ada apresiasi dari tulisan yang saya buat.

Dari mana saya tahu itu? Jangan salah, sebelumnya, tulisan saya pernah dimuat di berbagai media. Sebut saja Elka-Sabili, Fajar Banten, Radar Banten, Tangerang Tribun, Majalah Garis, dsb. Ada honorarium yang saya dapat dari sana. Jadi saya bisa membandingkan, bahkan merasakannya secara langsung. Dimuat dan mendapat honor memang menyenangkan. Namun ketika idealisme (saya termasuk orang yang beranggapan bahwa menulis adalah bagian dari idealisme) menemukan salurannya, rasanya tidak ternilai dengan materi.

”Kalau mau menjadi penulis besar, jangan mata duitan. Hanya mau menulis kalau ada honornya...,” kata istri saya suatu ketika. Saya kira ada benarnya.

Saat ini penulis HOKI sudah mencapai angka 10.000 orang. Sebuah jumlah yang fantastis. Rasanya tidak lagi penting, apakah 10.000 orang itu aktif menulis atau tidak. Paling tidak fakta itu memperlihatkan, sekurangnya 10.000 orang pernah singgah di ”rumah maya HOKI” dan meninggalkan jejak di sana.

Dalam kaitan dengan ulang tahun yang ketiga, ada beberapa hal yang bisa saya sarankan untuk kemajuan HOKI ke depan.

Pertama, HOKI menerbitkan buku yang berisi berita-berita terbaik – tentu saja yang pernah ditayangkan di HOKI – selama satu tahun terakhir (semacam buku antropologi), lengkap dengan analisis seorang pakar di bidangnya. Syukur-syukur kalau setiap tahun HOKI bisa melakukan ini. Saya yakin, cara ini akan memotivasi para penulis untuk konsisten dalam menulis.

Kedua, dilakukan verifikasi ulang terhadap para penulis HOKI. Khususnya terkait dengan tingkat keaktifan dalam menulis dan domisili di mana mereka berada. Hal ini dimaksudkan untuk melakukan konsolidasi terhadap penulis HOKI. Misalnya dengan membentuk koordinator di tiap-tiap provinsi/ wilayah, dan memudahkan bila satu ketika nanti bermaksud menyelenggarakan kontak darat (diumumkan siapa saja para penulis HOKI di wilayah tersebut).

Saya begitu yakin, kalau dikelola benar, dengan 10.000 orang penulis, HOKI bisa mengguncang dunia. Inilah kira-kira yang akan dituju dengan adanya verifikasi di atas. Dan untuk menuju ke sana, harus ada konsolidasi. Saya melihat, ke depan, Kabar Indonesia akan menjadi Harian Online terkemuka. Tidak akan lama lagi. Amin.

Kepada Sdr. Kahar S. Cahyono, dalam waktu dekat ini seorang rekan Redaksi HOKI akan segera menghubungi Anda untuk keperluan pengiriman hadiah kenang-kenangan dari HOKI.

Berita tambahan lainnya yang perlu diketahui, oleh karena saat ini provider HOKI sedang mengalami gangguan, maka semua tulisan yang telah ditayangkan akan mengalami tampilan yang tidak sebagaimana mestinya. Untuk hal ini kiranya mohon maklum adanya. Semoga tak lama lagi akan kembali seperti sedia kala.

SELAMAT ULANG TAHUN KETIGA HOKI, SELAMAT ULANG TAHUN KE-41 TAHUN IBU ELISABETH WIDIYATI!


Note: Tulisan ini dimuat di Harian Online Kabar Indonesia, Edisi 11 Nopember 2009

0 komentar:

Posting Komentar

 
Kembali lagi ke atas